Key Takeaways:
- Bank BPR bisa bekerja sama dengan HIMBARA untuk meningkatkan kualitas layanan nasabah dan inklusi keuangan di daerah yang sulit dijangkau;
- Wujud kerja sama ini bisa berupa dukungan pendanaan UMKM dan penyaluran dana untuk produk simpanan;
- Di sisi lain, sinergi ini tak bisa lepas dari sejumlah tantangan, salah satunya masalah transparansi data;
- Untuk mengatasi tantangan transparansi data, Anda perlu teknologi penyimpanan data yang baik agar semuanya bisa diakses sesuai kebutuhan dan tetap memenuhi kebijakan regulator. MAMPU siap membantu Anda mengembangkannya.
Apa Itu HIMBARA?
HIMBARA adalah singkatan dari Himpunan Bank Milik Negara yang terdiri dari lima bank besar milik pemerintah. Per Keputusan Menteri Keuangan Nomor 276 Tahun 2025 terbaru, anggota HIMBARA mencakup Bank Mandiri, BRI, BNI, BSI, dan BTN. Semua bank tersebut memiliki jaringan luas, sumber daya melimpah, serta infrastruktur digital yang terus berkembang.
HIMBARA selama ini berperan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional, khususnya lewat pembiayaan sektor produktif dan program-program pemerintah. Dengan skala bisnis yang besar, HIMBARA mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, meski tetap ada segmen-segmen tertentu yang lebih dekat dengan bank BPR.
Potensi Sinergi Bank BPR dengan HIMBARA
Apa saja wujud kerja sama yang bisa dijalankan oleh bank BPR dengan HIMBARA? Berikut adalah beberapa contohnya:
Dukungan pendanaan UMKM
Bank BPR selama ini menjadi mitra setia UMKM karena kedekatannya dengan masyarakat lokal. Namun, keterbatasan modal kerap menghambat kapasitas mereka dalam menyalurkan kredit dalam jumlah besar. Namun, HIMBARA bisa menyediakan dana wholesale yang kemudian disalurkan BPR kepada UMKM. Model ini dapat memperkuat daya saing BPR sekaligus membantu HIMBARA menjalankan misi pemerataan akses pembiayaan.
Penyaluran dana untuk produk simpanan
Selain pembiayaan, potensi kerja sama juga muncul di sisi penghimpunan dana. BPR bisa menjadi mitra lokal yang menyalurkan produk simpanan HIMBARA kepada masyarakat daerah yang sulit dijangkau kantor cabang bank besar. Sebaliknya, dana masyarakat yang terkumpul di BPR dapat terhubung dengan ekosistem likuiditas HIMBARA. Dengan begitu, dana masyarakat tetap berputar di daerah dan tetap terjamin oleh sistem yang lebih besar serta terpercaya.
Manfaat Sinergi HIMBARA dan Bank BPR
Dalam jangka panjang, wujud kerja sama yang sudah disebutkan akan membawa banyak manfaat kepada masyarakat dan bank BPR itu sendiri, seperti:
Inklusi keuangan yang lebih baik
Sinergi antara HIMBARA dan BPR dapat menjadi jembatan untuk memperluas inklusi keuangan. Ini berkaitan dengan banyaknya masyarakat pedesaan yang merasa lebih nyaman berhubungan dengan bank BPR karena faktor kedekatan personal. Namun, mereka tetap membutuhkan layanan yang lebih beragam. Dengan dukungan HIMBARA, layanan keuangan digital hingga produk tabungan nasional bisa lebih mudah diakses melalui BPR.
Peningkatan efisiensi operasional BPR
Operasional bank BPR sering kali masih manual dan bergantung pada sumber daya terbatas. Di sisi lain, saat menjalin kerja sama, BPR bisa memanfaatkan sistem backend HIMBARA yang lebih modern. Efisiensi operasional ini akan sangat membantu manajemen risiko, pengawasan kredit, dan sistem pelaporan. Ketika proses menjadi lebih ringkas, BPR bisa fokus melayani nasabah tanpa terbebani urusan administratif yang memakan waktu.
Mendorong digitalisasi BPR
Digitalisasi merupakan tantangan sekaligus peluang besar. HIMBARA sudah selangkah lebih maju dengan super-app, layanan mobile banking, dan sistem pembayaran elektronik. Bank BPR dapat ikut serta dalam ekosistem digital tersebut, misalnya dengan menyediakan layanan QRIS, Virtual Account, dan e-wallet. Dengan kata lain, kehadiran HIMBARA mirip dengan seorang mentor yang membimbing anak didiknya, dalam kasus ini bank BPR, supaya bisa melangkah dengan lebih percaya diri.
Tantangan Utama Sinergi Bank HIMBARA dan BPR
Meski potensi sinerginya besar, ada tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya adalah transparansi data. Agar kerja sama berjalan mulus, kedua pihak harus saling membuka akses informasi kualitas aset hingga profil nasabah. Namun, praktik ini sering terkendala perbedaan standar pelaporan dan kesiapan teknologi. Jika tidak dikelola dengan baik, justru bisa memunculkan risiko baru seperti kesalahpahaman data atau bahkan celah keamanan informasi.
Selain itu, ada juga potensi pertentangan budaya organisasi. Bank BPR biasanya memiliki struktur kecil dan fleksibel, sedangkan HIMBARA cenderung birokratis karena skalanya besar. Menyatukan dua budaya ini memerlukan komunikasi intensif agar tidak terjadi benturan kepentingan.
Anda tidak perlu berkecil hati terlebih dahulu karena Anda bisa menyelesaikan masalah transparansi dari sinergi bank BPR dan HIMBARA menggunakan teknologi untuk menyimpan data dengan baik. Sehingga, kedua belah pihak dapat mengakses semua informasi sesuai kebutuhan dan tetap mematuhi kebijakan regulator. Untuk mengembangkan teknologi tersebut, MAMPU siap membantu Anda dengan solusi digitalisasi yang sesuai dengan kebutuhan BPR di era digital seperti sekarang, termasuk dinamika di bank Anda. Jangan ragu-ragu menyampaikan kebutuhan Anda melalui konsultasi gratis bersama tim berpengalaman MAMPU melalui formulir ini!
