Lompat ke konten
Beranda » Blog » 5 Cara BPR Meningkatkan Inklusi Keuangan Di Daerah Terpencil

5 Cara BPR Meningkatkan Inklusi Keuangan Di Daerah Terpencil

5 Cara BPR Meningkatkan Inklusi Keuangan di Daerah Terpencil

Key Takeaways:

  • BPR memiliki potensi besar mendorong inklusi keuangan di daerah terpencil melalui pendekatan lokal dan layanan digital sederhana.
  • Pemahaman mendalam terhadap kebutuhan serta karakter masyarakat menjadi dasar penting dalam merancang strategi layanan keuangan.
  • Kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah daerah bisa memperluas jangkauan serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan formal. Begitu juga dengan edukasi literasi keuangan dan digital di tingkat komunitas.
  • BPR dapat memperoleh bantuan mengembangkan aplikasi layanan keuangan digital yang fleksibel sesuai kebutuhan masyarakat daerah melalui MAMPU.

Dalam beberapa tahun terakhir, inklusi keuangan menjadi fokus penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Selain bank besar di kota, lembaga keuangan mikro seperti Bank Perekonomian Rakyat (BPR) juga memiliki peranan besar di daerah terpencil. Mengapa? 

Dengan pendekatan yang lebih berpusat pada daerah, BPR sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjangkau masyarakat yang selama ini belum tersentuh sistem perbankan formal. Kuncinya ada di layanan digital dan strategi yang tepat.

Strategi Inklusi Keuangan BPR di Daerah Terpencil

Lantas, bagaimanakah BPR bisa meningkatkan inklusi keuangan di daerah terpencil? Berikut adalah strategi yang dapat Anda terapkan:

Survei mendalam masyarakat yang dituju

Langkah awal yang terpentingadalah memahami siapa masyarakat yang akan dilayani. Oleh sebab itu, BPR perlu melakukan survei mendalam untuk mengenali perilaku finansial, kebutuhan, dan tingkat literasi digital masyarakat setempat. Hasil survei ini akan menjadi dasar untuk merancang produk dan layanan yang sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. 

Misalnya, sebagian besar masyarakat pedesaan mungkin masih terbiasa menggunakan uang tunai dan belum percaya pada transaksi digital. Di sisi lain, mereka membutuhkan akses mudah untuk menabung, membayar tagihan, atau menerima dana bantuan tanpa harus pergi jauh ke kota. Dengan memahami pola ini, BPR bisa menentukan pendekatan yang tepat agar program inklusi keuangan berjalan efektif.

Desain aplikasi layanan keuangan digital sederhana yang berbasis budaya

Setelah memahami karakteristik masyarakat, BPR dapat mengembangkan aplikasi layanan keuangan digital yang sederhana dan mudah digunakan. Desain aplikasi sebaiknya disesuaikan dengan bahasa, kebiasaan, serta gaya hidup masyarakat lokal. Sebagai contoh, Anda dapat menyediakan opsi bahasa daerah untuk tampilan aplikasi, penggunaan ikon yang lebih visual, dan menyediakan proses transaksi yang lebih singkat.

Selain itu, Anda bisa menghadirkan fitur pembukaan rekening digital tanpa perlu datang ke kantor cabang, sistem notifikasi berbasis suara bagi pengguna yang kurang terbiasa membaca pesan teks, hingga fitur pembayaran rutin seperti listrik, air, atau pinjaman dengan satu kali klik. Dengan pendekatan yang humanis dan berorientasi budaya, masyarakat akan merasa lebih nyaman menggunakan layanan digital tersebut, dan inklusi keuangan pun akan meningkat.

Kolaborasi dengan tokoh masyarakat yang terpercaya

Berikutnya, BPR dapat menggandeng kepala dusun, pemilik warung, atau guru sekolah sebagai perpanjangan tangan bank. Mereka bisa berperan sebagai agen yang membantu masyarakat melakukan aktivitas keuangan sehari-hari, seperti membuka rekening, setor atau tarik tunai, transfer uang, hingga membayar tagihan. 

Dengan adanya agen lokal, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kerumitan teknologi atau jarak yang jauh dari kantor cabang. Kolaborasi ini pada akhirnya akan memperluas jaringan layanan BPR, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan formal demi mempercepat inklusi keuangan.

Kerja sama dengan pemerintah daerah

Tak kalah penting, BPR juga perlu membangun kemitraan strategis dengan pemerintah daerah. Salah satu bentuk kerja sama yang efektif adalah penyaluran bantuan sosial, dana desa, atau program ekonomi masyarakat melalui sistem digital yang dikelola BPR. 

Dengan cara ini, proses distribusi dana bisa lebih transparan, efisien, dan aman. Pemerintah daerah pun terbantu dalam memantau penyaluran dana, sementara masyarakat mendapatkan pengalaman langsung menggunakan layanan keuangan digital. 

Ke depannya, Anda bisa memperluas kerja sama ini ke sektor UMKM, pertanian, atau perikanan, misalnya dengan menyediakan akses pembiayaan berbasis digital. Sebab, ketika layanan keuangan semakin terintegrasi dengan kegiatan ekonomi lokal, inklusi keuangan akan meningkat secara berkelanjutan.

Edukasi di level komunitas

Tidak ada inklusi keuangan yang berkelanjutan tanpa edukasi. Karena itu, BPR perlu berperan aktif dalam memberikan pengetahuan literasi keuangan dan digital kepada masyarakat. 

Anda bisa melakukan edukasi melalui kegiatan komunitas seperti pelatihan di balai desa, seminar kecil, atau kunjungan langsung ke rumah warga. Materi yang disampaikan idealnya bersifat sederhana dan praktis, misalnya cara menggunakan aplikasi keuangan, pentingnya menabung di bank, atau bagaimana menjaga keamanan transaksi digital. 

BPR juga bisa membuat program insentif seperti hadiah kecil bagi masyarakat yang aktif menggunakan layanan digital. Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat, tingkat kepercayaan terhadap sistem keuangan formal pun akan tumbuh.

Peran BPR dalam meningkatkan inklusi keuangan di daerah terpencil tidak bisa diremehkan. Kelebihan BPR terletak pada kedekatannya dengan masyarakat lokal dan fleksibilitas dalam menyesuaikan layanan. Melalui strategi yang tepat, Anda bisa memperluas cakupan pasar. 

Namun, jangan khawatir jika Anda memiliki keterbatasan SDM atau dana untuk mewujudkan semua langkah tersebut. Sebab, MAMPU siap membantu mengembangkan solusi digital yang fleksibel untuk fitur aplikasi layanan keuangan digital dan sistem push notification BPR Anda. Jadi, jangan ragu berkonsultasi dan sampaikan kebutuhan Anda secara gratis kepada tim MAMPU!