Lompat ke konten
Beranda » Blog » Potensi Teknologi Bank Sampah dan Manfaatnya bagi Koperasi dan BPR

Potensi Teknologi Bank Sampah dan Manfaatnya bagi Koperasi dan BPR

Potensi Teknologi Bank Sampah dan Manfaatnya bagi Koperasi dan BPR

Key Takeaways:

  • BPR maupun koperasi tidak perlu vending machine canggih untuk mulai menerapkan program bank sampah.
  • Program tersebut cocok untuk BPR dan koperasi karena selaras dengan prinsip ekonomi sirkular, serta bisa meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan cara menabung melalui pengelolaan sampah.
  • Melalui bank sampah, koperasi dan BPR dapat mengembangkan peluang bisnis turunan seperti produk daur ulang dan layanan transaksi digital non-tunai.
  • Teknologi digital mendukung efisiensi pencatatan, pelaporan otomatis, serta edukasi pengelolaan sampah yang lebih luas dan berkelanjutan. Anda dapat mengembangkan aplikasi layanan keuangan digital untuk keperluan tersebut dengan bantuan MAMPU.

Saat berwisata, pernahkah Anda menemukan ajakan untuk mendaur ulang sampah plastik dengan imbalan poin atau hadiah? Itulah contoh bank sampah yang sedang populer belakangan ini. Sejauh ini, bank-bank besar sudah menerapkannya dalam bentuk vending machine. Namun, tanpa alat tersebut, ternyata sistem ini juga cocok untuk koperasi dan BPR. Bahkan, manfaat bagi keduanya pun sangat banyak. Mengapa demikian? Simak di sini!

Alasan Program Bank Sampah Cocok untuk Koperasi dan BPR

Walaupun identik dengan vending machine di kota-kota besar, sesungguhnya program bank sampah sederhana tetap membawa banyak manfaat untuk daerah terpencil. Terutama, jika dilaksanakan oleh koperasi dan BPR. Ini dia contohnya:

Keselarasan dengan nilai inti ekonomi sirkular

Implementasi bank sampah selaras dengan nilai inti ekonomi sirkular. Prinsip ini menekankan pemanfaatan kembali sumber daya agar tidak terbuang sia-sia. Dalam konteks koperasi dan BPR di level masyarakat daerah, sistem ini bisa menjadi bentuk nyata dari gotong royong ekonomi. Sebab, sampah yang semula tidak bernilai dapat diubah menjadi aset ekonomi baru berupa saldo, simpanan anggota, atau bahkan modal usaha kecil.

Meningkatkan literasi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat

Banyak warga di daerah terpencil yang belum terbiasa menabung secara rutin karena tidak memiliki penghasilan tetap atau tidak tahu caranya. Melalui sistem bank sampah, mereka jadi bisa belajar menabung dari hal sederhana, seperti menyimpan sampah yang dapat didaur ulang. Di sisi lain, warga lokal dapat belajar tentang pencatatan transaksi, nilai tukar, hingga manfaat berinvestasi dalam bentuk tabungan.

Peluang bisnis turunan bagi koperasi dan BPR

Ternyata, ada peluang bisnis turunan yang cukup menjanjikan dari bank sampah, baik untuk BPR maupun koperasi. Koperasi dapat mengembangkan lini usaha baru, misalnya menjual produk handmade dari bahan daur ulang seperti tas, pot tanaman, atau perabotan rumah tangga.

Sementara itu, BPR dapat mengambil peran sebagai penyedia layanan keuangan non-tunai bagi transaksi bank sampah. Misalnya, saldo hasil penjualan sampah dapat ditransfer langsung ke rekening nasabah, atau digunakan untuk membayar tagihan listrik dan air melalui sistem digital.

Kerja sama dengan pengelola sampah lokal

Program bank sampah juga membuka ruang kerja sama yang erat dengan pengelola sampah lokal. Koperasi maupun BPR tidak perlu mencari vendor dari luar daerah karena banyak komunitas pengelola sampah yang sudah berpengalaman dalam proses pemilahan dan penjualan material daur ulang. 

Kerja sama ini menciptakan hubungan saling menguntungkan: pengelola lokal mendapat pasokan bahan, sementara koperasi dan BPR memperoleh tambahan nilai ekonomi dan reputasi positif di masyarakat. Selain itu, kerja sama dengan pihak lokal juga membantu mengurangi jejak karbon akibat transportasi sampah jarak jauh.

Potensi Penggunaan Teknologi dalam Bank Sampah Koperasi dan BPR

Tak hanya mengandalkan proses manual, BPR dan koperasi bisa memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah pengelolaan bank sampah. Berikut adalah contoh penerapannya:

Pencatatan dan pencairan dana melalui aplikasi layanan keuangan digital

Koperasi dan BPR dapat memanfaatkan aplikasi layanan keuangan digital untuk merekapitulasi dan mencairkan dana hasil pengumpulan sampah. Dengan sistem ini, pengguna aplikasi tidak perlu datang langsung ke kantor cabang untuk menukarkan sampah menjadi saldo. Sebab, setiap transaksi sudah otomatis tercatat melalui aplikasi, lengkap dengan nilai tukar dan riwayat tabungan.

Sistem otomatis pelaporan rekapitulasi sampah

Biasanya, koperasi maupun BPR perlu membuat laporan pertanggungjawaban secara berkala kepada stakeholder atau pemerintah daerah. Dengan sistem digital, data berat sampah, jenis material, hingga total pendapatan bisa terekam otomatis dan tersusun dalam laporan yang siap unduh. Ini memudahkan tim manajemen dalam mengambil keputusan strategis serta meningkatkan akuntabilitas lembaga di mata anggota dan mitra kerja.

Edukasi pengelolaan sampah secara digital

Melalui media sosial, webinar, atau push notification yang mengarahkan pengguna ke konten interaktif, baik anggota koperasi maupun nasabah BPR bisa belajar cara memilah, mengolah, dan mendaur ulang sampah dengan benar. Dengan pendekatan digital, penyuluhan bisa menjangkau lebih banyak orang tanpa perlu pertemuan tatap muka yang memakan waktu dan biaya. Edukasi ini penting agar sistem bank sampah berjalan efektif dan berkelanjutan. 

Melihat besarnya potensi program bank sampah, tak ada salahnya Anda mulai merencanakan implementasinya dari sekarang. Terutama, dengan bantuan teknologi digital supaya lebih mudah dan cepat. 

Apakah Anda tertarik mengembangkan aplikasi layanan keuangan digital dengan fitur yang mendukung pengecekan dan transfer saldo setelah menyetorkan sampah untuk koperasi atau BPR Anda? MAMPU siap membantu Anda merancang fitur dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan di daerah tujuan Anda! Semuanya bisa digunakan dengan mudah pada smartphone

Untuk memulai langkah pertama tersebut, Anda bisa berkonsultasi secara gratis dengan tim MAMPU melalui formulir berikut!